Tahu gejrot adalah
makanan khas Cirebon, Indonesia. Tahu gejrot terdiri
dari tahu yang sudah digoreng kemudian dipotong agak kecil lalu
dimakan dengan kuah yang bumbunya cabe, bawang putih, bawang merah, gula. Biasanya
disajikan di layah kecil. Tahu gejrot juga merupakan jajanan khas
daerah Cirebon yang digemari di kalangan anak-anak dan orang
dewasa, karena sensasi rasanya yang khas. Tahu gejrot ialah tahu yang
dipotong kecil-kecil kemudian ditaruh di atas piring kecil dan tahu yang
digunakan ialah tahu sumedang. Cara memakannya pun unik, yakni dengan satu
lidi kecil kemudian tusuk bagian tahu yang telah dipotong-potong itu. Saat
ini tahu gejrot telah menyebar ke seluruh Indonesia seperti Jakarta, Malang,
Depok, Surabaya dan beberapa tempat di kota-kota besar lainnya di Indonesia.
PHILANT STORY
Cause Life's Too Short
Tuesday, May 19, 2015
SEJARAH TAHU SUMEDANG
Tahu
Sumedang adalah tahu khas daerah Sumedang, Jawa Barat. Jika dibeli dalam jumlah banyak, umumnya
menggunakan bongsang, anyaman bambu yang dapat memuat 25–100 buah tahu goreng.
Asal
Kata
Menurut Ong Yoe Kim, tokoh tahu Sumedang,
"tahu" berasal dari bahasa Mandarin dòufu dibaca tou-fu
atau tāu-hū oleh orang Hokkian.
Kreativitas
Bermula dari kreativitas yang dimiliki oleh imigran Cina,
Ong Kino dan istrinya yang menjadi perintis untuk memproduksi tahu di
Sumedang yang awalnya dibuat dari kedelai lurik yang mirip telur puyuh. Tahun
demi tahun, Ong Kino beserta istrinya terus menggeluti usaha mereka
hingga sekitar tahun 1917, dan anak tunggal
mereka bernama Ong Bung Keng untuk
melanjutkannya. Ong Bung Keng kemudian melanjutkan usaha kedua orangtuanya yang
memilih kembali ke tanah kelahiran mereka di Hokkian, Republik Rakyat Tiongkok.
ACQUAINTED WITH BANDREK, TYPICAL DRINK OF SUNDA, WEST JAVA, INDONESIA
BANDREK is the traditional drink of the Sundanese of West Java, Indonesia, which is consumed to increase body heat. This drink is usually served on cold weather, such as in times of rain or night. BANDREK base material is the most important ginger and brown sugar, but in certain areas usually adds its own spice to reinforce the warm effect given Bandrek, such as lemongrass, pepper, pandan, chicken eggs, and so on. Milk can also be added depending on one's taste. Many Indonesian people believe that bandrek can cure various ailments such as sore throats, coughs, and so forth. In Bandung, sellers usually add a dash of coconut dredged to increase the flavor of the Bandrek. Bandrek usually consumed along with boiled beans, boiled sweet potatoes, and fried foods.
Source:
Subscribe to:
Posts (Atom)